terjerumus deh

Senin, 11 Agustus 2008

Dalam hati nggak ada orang yang pengin terjerumus. Banyak cara buat nggak terjerumus, salah satunya adalah jangan milih jurusan kimia ato MIPA saat kamu duduk di bangku sekolah menengah kejuruan ataupun kuliah (lho kok, salto sambil megang kepala bingung). Karena terjerumus yang dimaksud adalah "terjerumus alias terjebak rumus". Itu adalah hal yang pernah penulis alami dan itu nggak banget. Sebagai siswa jurusan kimia itu adalah hal wajib saat mempelajari dasar-dasar ilmu kimia. Sekali terjebak nggak akan pernah bisa keluar. Kalaupun kamu bisa keluar kamu pasti udah di DO atawa dikeluarin ama sekolah. Gejala awal Terjerumus adalah perut mual kepala pusing dan lama kelamaan botak karena sering garuk-garuk kepala. Gak ada kesempatan untuk sembuh walaupun kamu udah pinter, kamu ngaak akan pernah bisa untuk buat obat penyembuh penyakit kamu itu. Sebagai pengidap penulis yang cakep ini emang beloom botak (kok bisa, jungkir balik sambil pegang pantat bingung lagi) soalnya sang penulis yang disayang hewan ini sudah nemu penangkal dari Terjerumus dereeeeeeeeeng!!!! (berharap bakalan dapet nobel). Penangkalnya sangat mudah yaitu dengan nggak pernah belajar sama sekali. Dengan itu kamu yang sudah terlanjur salah jurusan dengan memilih kimia atau fisika nggak akan terkontaminasi rumus-rumus seperti hukum archimedes ( hukum yang mengajarkan kalo berat upil bisa diketahui dari jumlah ingus yang keluar saat idung orang pilek disodok sumpit), hukum boyle (hukum yang ditemukan oleh seorang dokter terkenal Dr.Boyleke) dan juga tetapan plank (tetapan untuk menghitung jumlah plankton yang ada diseluruh perairan di bumi). Dengan itu kalian akan terjauh dari Terjerumus walaupun udah terlanjur masuk jurusan terkutuk diatas. Sebagai mahasiswa teladan kalian pasti akan bilang "ni penulis sangat bisa dipercaya dan pantas jadi duta ke mars (alias dikirim ke mars untuk percobaan buat ngegantiin monyet)". Buat temen-temen yang baru ambil jurusan diatas tahun ini, tenang tips dari penulis terpandang ini patut dicoba dengan pengawasan orangtua.

0 komentar: